Pengalaman Persalinan Caesar pakai BPJS Di RSUD Dr. Soewandhie

persalinan caesar pakai bpjs

Pengalaman persalinan caesar pakai BPJS di RSUD Dr. M. Soewandhie ini kayaknya wajib banget dibagikan. Secara, informasi dan ulasan RS-Soewandhie, terutama tentang persalinan atau melahirkan apalagi secara sesar ya, pakai BPJS pulak, banyak yang butuh.

Sebelumnya, melahirkan di RSUD pemerintah? rasanya ngagak pernah terlintas di pikiran saya. Terlebih mengingat beberapa cerita - cerita miring yang berkembang di luaran sana mengenai buruknya pelayanan di banyak RS negeri.

Apalagi di RSUD sekelas RSUD dr. Soewandhie, yang hanya dari letak alamatnya saja udah bikin ilfil hehehe.. (Orang Surabaya pasti paham nih maksudnya :D )

Tapi apa daya, nasib saya mengharuskan harus melahirkan di RS tersebut. Setelah terlebih dahulu ber'jodoh' ama dokter kandungan favorit kami (saya dan suami) dr. Dharma Banjarnahor, SP.OG. 

Di mana beliau kebetulan berpraktek di sebuah klinik pada apotik dekat tempat tinggal kami.


Alasan Memilih RSUD Dr. M. Soewandhie


Berhubung juga selama kehamilan kali ini saya mengalami berbagai tantangan yang bikin pengen nangis (eh udah nangis sih, hahaha). Jadinya kami eh maksudnya terlebih saya telah siap melahirkan secara caesar sejak jauh-jauh hari.

Dan masalahnya adalah, biaya lahiran caesar itu lumayan mahal (eh maksudnya mahal sih :D ) jika harus di RS swasta. Hingga akhirnya kami berpikiran untuk menggunakan BPJS setelah di sarankan oleh sahabat saya, Mariya Ulfah.

Karena emang udah sreg banget ama dr. Dharma Banjarnahor, SP.OG, sayapun berharap agar saat lahiran nanti di tolong oleh beliau. Maka saat kontrol kami menanyakan tempat praktek beliau.

Ternyata si dokter Dharma praktek di beberapa tempat dan RSUD dr. Soewandhie adalah kantor utamanya.

Kami pun lalu survey beberapa rumah sakit atau klinik bersalin di Surabaya. Terutama di tempat - tempat yang di maksud. Dan ternyata di awal saya ogah lahiran di RSUD tersebut, pas survey kok jadi jatuh cinta ama RS tersebut.

Pada akhirnya, kami pun memutuskan akan melahirkan di RS tersebut saja. Mengingat kami akan menggunakan BPJS dan kalaupun terjadi sesuatu dan tidak di cover BPJS, biaya RS nggak mencekik seperti biaya melahirkan di RS swasta.

Awalnya, niat kami untuk melahirkan di RS tersebut agak di sangsikan oleh dokter kandungan saya. Mengingat RS tersebut adalah RS negeri yang mana pastinya banyak pasien di sana, serta lokasinya jauh dari tempat tinggal kami.

Benar sih, kami tinggal di daerah Taman Sidoarjo, dan RS tersebut berada di daerah Tambak Sari yang hampir merupakan Surabaya ujung juga.
Seolah kami dari ujung ke ujung demi untuk melahirkan hehehe..

Tapi saya berpikir, masalah tersebut tidak terlalu berarti mengingat kami bisa mengaksesnya melalui jalan tol dan tidak akan terjebak dalam kemacetan dalam kota terlalu lama.

Untuk masalah kedua, yaitu banyaknya antrian pasien di sana, bisa kami siasati dengan mendaftar via online sejak jauh hari sebelumnya. Agar mendapatkan urutan pertama jika kami harus ke Poli Kandungannya.

(RSUD Dr. Soewandhie sudah masuk dalam aplikasi e-health kota Surabaya, yang mana bisa kita akses hanya melalui smartphone saja untuk mendaftar ke beberapa poli nya, selengkapnya akan saya tulis tersendiri yaa )

Setelah kami memaksa (lebih tepatnya memelas) akhirnya sang dokter setuju membantu kami lahiran di RS tersebut dengan catatan kami harus mengunjunginya sekali saja di Poli Obgyn RS tersebut, agar data saya bisa segera masuk di RS tersebut.

Mengapa kami 'butuh bantuan' beliau?
Well... karena Alhamdulillah ajaibnya di tri semester akhir, kandungan saya jadi baik - baik saja.
Plasenta previa yang saya derita langsung hilang dan kondisi saya bisa untuk melahirkan normal.

Sedang saya berniat untuk menggunakan BPJS, yang mana untuk sesar memakai BPJS ada syarat tertentu, misalnya ada indikasi yang memaksa harus operasi.
Jika tidak, maka persalinan hanya akan di cover dengan terlebih dahulu mencoba lahiran normal.

Alhamdulillah berkat bantuan sang dokter dengan menjadikan kami pasien privat beliau, kamipun bisa dengan lancar mendaftar persalinan sesar terencana dengan menggunakan BPJS.


Kontrol Kandungan Sebelum Persalinan Caesar Dengan BPJS Di RSUD Dr. M. Soewandhie 


Awalnya kami terlebih dahulu janjian bertemu dokter di poli obgyn, dokter Dharma kebetulan praktek di poli tersebut setiap hari Kamis. Sayangnya beliau nggak menjelaskan kalau ternyata poli kandungan di RS tersebut ada 3 macam.

Ada poli Obgyn yang mana untuk pasien dengan usia kehamilan trisemester 1 dan 2
Ada poli Risti untuk pasien dengan usia kehamilan trisemester 3
Dan ada poli nifas, untuk pasien kontrol masa nifas.

Saya yang nggak tahu menahu dengan PD nya daftar online jauh hari sebelumnya. Dan memilih poli Obgyn serta mendapatkan urutan nomor 1 dengan bangganya.

Jadilah Kamis, 28 September 2017 kemarin, kami mengunjungi poli Obgyn. Dan saat di pendaftaran berkas, langsung kecele karena ternyata saya salah pilih poli. Daaaann juga kebetulan dokter Dharma memang prakteknya di poli Risti, bukan poli Obgyn.

Si mbak petugas pendaftaran akhirnya mendaftarkan ulang saya, daaannn mendapat urutan nomorrrrr 45 sodarah, hikssss...

Kami antri sejak pukul 08.00 dan baru di layani sekitar pukul 11.30 an
Huwaaa.... rasanya pegal badan menunggu lama hiks..

Penantian kami akhirnya berujung manis, setelah bertemu dengan dokter Dharma. Dan Alhamdulillah beliau setuju membuat jadwal operasi caesar di hari Senin, dengan status saya sebagai pasien privat beliau.

Dokter menyarankan agar kami segera masuk RS di hari Minggu, agar dipersiapkan operasinya, seperti periksa darah dan pemeriksaan-pemeriksaan lain yang di butuhkan.

Kami lalu diarahkan menuju meja admisi untuk indent kamar buat masuk di hari Minggu nanti.
Data kami lalu dicatat oleh petugasnya dan kami akan di hubungi melalui telepon di hari Sabtu, sehari sebelum kami masuk RS.

Dan benar adanya, hari Sabtu pagi, 30 September 2017.
Telpon dari RS masuk ke ponsel saya, petugasnya mengkonfirmasi bahwa kami boleh segera masuk hari Minggu pukul 10 pagi, dan akan disediakan kamar sesuai jatah BPJS saya yaitu kelas 1.

Namun, karena kami harus membawa serta kakak Darrell ke RS, jadinya butuh kamar yang isinya cuman kami saja. Sehingga mau gak mau harus upgrade kamar ke VIP.

Alhamdulillah besoknya, Minggu 1 Oktober 2017 kami sampai di RS sekitar pukul 10 pagi dan mendapat kabar gembira, karena kamar VIP ternyata tersedia untuk kami. (Kekurangan RS ini, kamar kelas atas untuk pasien persalinan sangat terbatas, hanya ada 1 kamar VIP yang isinya 1 pasien saja, dan 2 kamar kelas 1 yang isinya 2 pasien)

Lalu bagaimana kesan saya terhadap RS ini ? Apakah seseram yang di beritakan orang - orang?

Alhamdulillah ya, saya puas dengan pelayanannya, meskipun ada satu dua hal yang kurang menurut saya.
Namun tertutupi oleh banyaknya kelebihannya.


Kelebihan RSUD Dr. M. Soewandhie


1. Petugasnya ramah-ramah dan sabar. 


Well... sepertinya sih ini balik ke personal kitanya ya, mengingat teman saya kesal di jutekin oleh petugas - petugas di sana.
Saya sendiri, sejak dari survey pada bulan Mei lalu sampai selama berada di RS tersebut Alhamdulillah di layani dengan baik.

Dari satpamnya yang terkesan galak, tapi masih bisa dirayu dengan rengekan memelas hehehe. Lalu admisinya yang memberikan info dengan sabar, perawat-perawat serta bidan yang sabar merawat saya.

Bidan Yuni yang tegas tapi sabar, pas ngambil darah mau sabar menunggu saya yang udah gemetaran mencak-mencak sendiri padahal aslinya nggak sakit sama sekali hahaha.

Lalu di teruskan dengan pemeriksaan dalam yang saya ngakak cekikikan lalu nangis saking malunya (ampun yaaa.. seumur2an hamil baru kali itu di periksa dalam ama bidan wkwkwkw)

Petugas di ruang operasi yang sabar melihat tingkah emak-emak cengeng yang takut di suntik anestesi wakakakakaka..

Kalau dokternya mah nggak usah di tanya lagi, beliau mah sabaaarrrr bangeeet, makanya saya bela - belain ngejar beliau sampai di Tambak Sari hahahaha...


2. Ketenangan Pasien Terjamin.


Awalnya saya kurang sreg dengan RS tersebut karena mengingat lokasinya berada di daerah yang mana orang - orangnya sering sulit di atur.
Eh pada kenyataannya, entah alasan lokasinya tersebut, jadilah RS tersebut jadi SUPEEERRR KETAT!!

Jadwal berkunjung terbatas, dan jangan harap bisa berkunjung di bukan jam nya.
Di jamin kita gak bisa masuk, karena di pintu masuk saja sudah di halangi oleh beberapa satpam bertampang sangar hehehe..

Salah satu sahabat saya, Nila ikut merasakan hal tersebut, saat menjenguk saya di malam hari, dengan dongkolnya dia menelpon saya mengatakan kalau dia gak bisa masuk.

Orang - orang yang bisa keluar masuk RS tersebut hanyalah pendamping pasien dengan ketentuan, 1 pasien hanya boleh di dampingi oleh 1 pendamping / keluarga.

Itulah mengapa kami memutuskan meng-upgrade kelas rawat inapnya. Dan Alhamdulillah kakak Darrell di izinkan berada di kamar saya karena nggak mengganggu pasien lainnya.

Dengan peraturan ketat tersebut, saya bisa beristrahat dengan tenang di sana. Nggak ada suara - suara yang mengganggu (eh ada ding, suara palu dari renovasi ruang IGD hahaha)


3. Ruangannya bersih dan sehat


Dari luar, RSUD tersebut tampak seperti bangunan gedung yang solid, pastinya terbayang betapa ruangannya bakal kekurangan udara sehat dan sinar matahari.

Namun ternyata saya salah besar, semua ruangan kamar rawat inap di sana (VIP, kelas 1 dan 2 untuk persalinan) terhubung langsung dengan jendela yang mengarah pada udara luar.

Jadi, meskipun semua ruangan di lengkapi dengan pendingin AC, namun tetap ada jendela yang bisa di buka untuk menikmati udara segar serta sinar matahari pagi.

Tata ruangannya memang lumayan keren, sehingga menghasilkan ruangan yang bikin pasien cepat sembuh jika di rawat di sana.

Untuk kebersihan ruangan dan toilet pun sama. Dari ruangan rawat inap sampai toilet umum di bagian poli benar - benar di jaga kebersihannya oleh petugas cleaning service-nya.

Jadi, meskipun antrian pasien membeludak, dan dipenuhi bukan hanya pasien - pasien yang mudah di atur, bukan berarti toiletnya jadi kotor.


4. Makanan dan snack untuk pasien terjamin


Satu hal yang bikin saya kangen akan RS tersebut adalah, MAKANANnya, hahahaha.
Well, sebenarnya sih nggak enak-enak banget rasanya. Tapi porsinya itu loh, benar-benar memperhatikan nutrisi yang penting untuk menunjang kesehatan pasien.

Untuk ruang rawat inap VIP, mendapatkan 3 kali makan besar. Dan 2 kali snack serta di tambah 1 kali tambahan sarapan buat pendamping pasien.

Setiap hari ada kunjungan seseorang (entah siapa namanya yang menanyakan menu pilihan untuk sarapan, termasuk pasien dan pendampingnya)

Selama di RS, Alhamdulillah saya nggak kelaparan :)
Masuk hari Minggu pukul 10.00, pukul 12.00 sudah dapat makan siang.
Sorenya dapat snack puding, malamnya dapat makan malam dengan lauk yang lumayan banyak, hehehe.

Keesokan harinya, nggak dapat makanan karena sayanya harus puasa sebelum operasi. Hanya ada snack yang akhirnya di makan oleh pendamping. Juga tak lupa diberi jus sebagai welcome drink (telat welcome drink-nya, akibat dari masuk kamar di hari Minggu, hahaha)

Juga di beri kopi, teh, dan gula.
Eh satu minusnya ding, ada teh kopi gula, tapiiii kagak ada air panas dong, hahahaha.

fasilitas makan malam pasien di rsud dr soewandhie
Penampakan salah satu menu makan malam saya di RS :)

Hari Selasa, 03 Oktober 2017 saya sudah bisa makan, sarapannya bubur dan lauk daging-dagingan. Siangnya nasi lunak dengan lauk seabrek juga. 
Dan malam sudah bisa nasi biasa dengan lauk tetap daging yang banyak (karena saya butuh protein banyak).


5. Ruang Operasinya Keren


Berbeda dengan operasi sesar yang saya alami pertama kali di RS SMS, yang ruangan operasinya lumayan seram karena tampak sangat sederhana di dalam bangunan lama.
Di RS Soewandhie semuanya masih baru.

Ruangan operasi terencana berjejer di satu lantai yang mana hanya bisa di akses oleh petugas. Dan pasien yang akan di operasi, jadi kesterilan operasi insya Allah terjaga.

Untuk ruangan caesar, terbuat dari ruangan yang kedap. Dan di dalamnya terdapat banyak alat - alat canggih dengan kondisi baru dan bersih.


6. SOP dan pelayanan dalam lingkup pekerjaan RSnya bagus.


Entah sayanya yang katrok, atau emang seluruh kantor-kantor pemerintah di Surabaya sudah mulai berbenah. Saya melihat prosedur pekerjaan di RS tersebut sangat bagus.
Dari ketelitian data pasien, serah terima pasien pada masing-masing bagian, dan semacamnya.

Seperti saat saya akan di operasi.

Dari ruang rawat inap, saya di antar oleh seorang petugas ke tempat ruang tunggu operasi. Sesampainya di sana, data saya di serahkan, lalu di periksa oleh petugas di ruangan tersebut.

Bahkan detak jantung bayi di dalam perut di-check ulang, untuk mengecek kebenaran data pasien.

Pun pelayanan para bidan dan perawatnya (nggak tau mana bidan mana perawat hehehe). Benar-benar care pada pasien.
Saya di seka sesaat selesai operasi, dan kerennya bahkan darah dari jalan lahir dibersihkan, underpad yang kotor segera di ganti, daaannn kantung kencing yang penuh segera di ganti.

Sebagai pembanding di RS lain, mana ada seperti itu?
Yang ada perawatnya cuek dan menyuruh keluarga pasien yang urusin si pasien.

Di RS Soewandhie, keluarga hanya sekadar mendampingi dan mengurus administrasi. Masalah pasien mah yang ngurus bidan dan perawatnya.
Keren deeehhh... saluutt...


7. Pasien di 'paksa' cepat sembuh dan pulang.


Well, mungkin sebagian orang hal ini adalah kekurangan. Tapi kalau menurut saya ini adalah kelebihan dari RS tersebut.

Pasien - pasien pasca lahiran di sana tidak menghabiskan banyak waktu di RS, saya saja hanya menghabiskan 3 malam di RS termasuk semalam persiapan operasi.

2 hari pasca operasi saya malah sudah di suruh pulang. Dan ajaibnya emang saya sudah merasa sehat dan bisa berjalan meskipun masih sedikit menahan perih.

Berlawanan dengan RS swasta, pasien malah seolah di minta untuk berlama - lama di RS hahaha..


8. Pro ASI


Meskipun kemarin sempat dongkol karena di paksa kasih ASI pada si bayi. Padahal kondisi payudara saya masih kering, tapi ternyata Alhamdulillah akibat pemaksaan tersebut saya bisa memberikan ASI Ekslusif pada si bayi.

Padahal kemarin sudah nyaris menyerah, bahkan sudah sempat membeli susu formula karena takut si bayi dehidrasi hehehe


9. Bisa sekalian mengurus Akte kelahiran si kecil plus ganti Kartu Keluarga Baru.


Ini poin yang keren banget yang bikin saya makin sreg lahiran di RS ini. Kami bisa segera mengurus akte kelahiran bayi bahkan beserta ganti KK baru pula.

Jadi di dalam gedung RS tersebut ada ruangan manajemen yang mengurus hal tersebut.
Dulu sih katanya pengurusannya cepat, hanya butuh waktu 3 hari sudah jadi.

Namun ternyata sekarang berubah, masih tetap bisa melakukan pengurusan di situ. Namun jadinya bisa 1-3 minggu, dan setelah jadi kita bakal di telpon petugasnya untuk mengambil KK dan Akte tersebut.

Alhamdulillah, kami hanya menunggu 1 minggu saja dan KK serta Akte si kecil sudah jadi.
Semuanya bisa di urus dengan biaya GRATIS!!!

Jadi buat teman - teman yang berKTP Surabaya dan ingin melahirkan di RS Soewandhie, pastikan menyiapkan berkas - berkas agar bisa langsung mengurus KK dan Akte yaaa..

Mudah kok, cuman butuh copy Surat nikah, KK lama, surat keterangan lahir dari RS. Dan nama bayi.
Jangan lupa sertakan data asli untuk jaga- jaga di minta verifikasi data.

Lumayan banget kaaan, memotong banyak waktu yang harus kita lakukan saat mengurus akte dan KK baru di luar.
Untuk pengurusan di RS, kita nggak perlu capek-capek ke RT, RW dll sebagainya itu.


Kekurangan RSUD Dr. M. Soewandhie


Ada banyak kelebihan menurut saya saat melahirkan di RS tersebut, lalu apakah ada kekurangannya??
Pasti ada dong hehehe..

Salah satunya adalah.. ketidak jelasan tarif RS.


Jadi, saat pulang saya agak dongkol saat si suami mengurus administrasi dan melihat bill-nya.
Untuk perawatan upgrade kelas dari BPJS ke VIP menurut informasi awal kami harus membayar 75% dari harga perawatan kelas 1.

Nah saat melihat bill nya, untuk saya di kenakan biaya sekitar 6 juta sekian (hampir 7 juta).
Ada lampirannya sih, dan menurut saya itu sudah OK sesuai lampiran.

Yang bikin shock adalah si bayi juga ternyata kena biaya, dan biayanya gak main - main..
hampir 6 jutaan dong.

Dan yang bikin kesal, angka segitu hanya nongol tanpa lampiran. Jadi saya tidak tahu biaya apa saja sampai anak harus dikenakan biaya sebanyak itu.
Mengingat lampiran tagihan bayi hanya sekitar 800ribuan.

Si suami yang bingung akhirnya menanyakan ke petugas yang berjaga di lobby kebidanan. Ternyata malah di minta tanya ke kasir. 
Suami tanya ke kasir, eh si kasir juga nggak tau, katanya tanya di manajemen.

Yaelaaaaahhhh...

Akhirnya karena ribet suami oke-oke saja membayar tagihannya. Dan hasil akhirnya tagihan tersebut kami hanya di bebankan sebanyak 50% dari total pengeluaran tersebut.
(Padahal info awal 75%) yayayaaaa....

Kekurangan kedua adalah... GAK ADA TEMPAT PARKIR MOBIL hiks...!

Tempat parkirnya kecil, dan di basement hanya dipergunakan untuk karyawan dan dokter saja.


Kekurangan ketiga? akses lift pasien dan pengunjung sama


Alhasil saat memakai lift di jam - jam sibuk, kami harus antri sedemikian lama demi mendapatkan tempat di dalam lift

Sekian saja review tentang RSUD Dr. M. Soewandhie, dari pengalaman saya menjalani persalinan caesar dengan menggunakan BPJS.

Semoga bermanfaat


Sidoarjo, 12 Oktober 2017

Reyne Raea

8 komentar :

  1. enak banget bisa urus akte n kk baru gratis mba ni aku lg nyuruh krang uda lama minta bayarnya mahal kesel banget klo aku ga cesar sih urus sendiri huf hehehhe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Banget mbaaa...
      Pengalaman anak pertama dulu, habis waktu suami hanya untuk bolak balik urus Akte dan ganti KK.

      Kemaren pas survey awal saya sudah tau bisa ngurus Akte, makanya saya siapin semuanya sebelum hari H.
      Alhamdulillah, gak perlu repot langsung jadi seminggu kemudian 😊

      Hapus
  2. Ask :
    assalamu alaykum, mbak.
    biaya operasi cesar kelas vip itu berapa klo g pke bpjs alias umum. apa kelas vip itu untuk operasi dan kamar inap ibunya atau sama kamar si baby

    Answer :
    Waalaikum salam, kalau di RS negeri sulit di ketahui nilainya , bahkan ke RS nanyapun mereka nggak bisa mastiin hihihi.
    Tapi yang jelas lebih murah sih ketimbang swasta :)

    Kamar VIp cuman buat dirawat aja sih, operasinya sama aja.
    Bayinya kalau room in juga bisa, tapi kudu dirawat sendiri :)

    BalasHapus
  3. Ask :
    Selamat malam mbak,bayinya yg utk kelas 1,2 dan 3 apakah ada diruang bayi atau disebelah kita?terima kasih🙏


    Answer :
    Saya kurang tahu ya kalau kelas 1,2 dan 3
    Soalnya memang kamarnya kan kecil, sementara kalau bayi dikasih ke ibunya, ibunya terus yang harus urus.
    Saya kemaren ambil VIP, jadi urus bayi sendiri sampai pulang :)

    BalasHapus
  4. UnknownWednesday, June 03, 2020
    Mlm mb saya pkek bpjs kira2 biaya perawatan bayinya d kenalan biaya brp ya?

    Reply : Kalau bayinya diurusin langsung BPJS, gratis kok :)

    BalasHapus
  5. Malam kak. Mau tanya , total abia hampir 7 jt atau 7 + 6 jt ? Terima kasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Totalnya : saya 7 juta, si bayi 6 juta = 13 juta.

      Dan akhirnya bayar 75% dari 13 juta itu :)

      Hapus
  6. Unknown (Tuesday, June 23, 2020)
    Hbis lairan lngsung d urus bpjs gtu.kta perawat nunggu surat kelahiran bru bisa,d urus k bpjsnya aktifnya kn 14 hari

    Reply : Iya, makanya saya urus BPJS bayi sebelum lahiran, dikira-kira aja lahirannya kapan, kalau ga salah saya bikin pas 2 minggu sebelum hari H, jadi pas lahiran, udah bisa langsung aktif :)

    BalasHapus

Terimakasih sudah mampir dan membaca tulisan saya, silahkan meninggalkan komentar dengan nama dan url yang lengkap, mohon maaf, percuma ninggalin link di dalam kolom komentar, karena otomatis terhapus :)

Link profil komen saya matikan ya Temans.
Agar pembaca lain tetap bisa berkunjung ke blog masing-masing, gunakan alamat blog di kolom nama profil, terima kasih :)